Bab 3 : Rombongan Signoe Vitalis
Malam itu aku bermimpi dibawa ke rumah panti. Ketika aku membuka mata di pagi hari, aku hampir tidak percaya kalau aku masih berada di tempat tidur kecilku. Aku merasakan tempat tidur dan mencubit lenganku untuk melihat apakah itu benar. Ah, ya, aku masih bersama Ibu Barberin. Dia tidak mengatakan apa-apa kepadaku sepanjang pagi, dan aku mulai berpikir bahwa mereka telah membuat gagasan untuk mengusirku. Mungkin dia mengatakan kalau dia bertekad untuk mengasuhku. Tapi saat tengah hari Barberin datang menyuruhku mengenakan topi dan mengikutinya. Aku menatap Ibu Barberin untuk memintanya membantuku. Tanpa diketahui suaminya dia memberiku sebuah tanda untuk pergi bersamanya. Aku mematuhinya. Dia mengetuk bahuku saat aku melewatinya, untuk memberitahuku bahwa aku tidak perlu takut. Tanpa sepatah kata pun aku mengikutinya. Jaraknya agak jauh dari rumah kami sampai ke desa yang ditempuh dengan berjalan. Barberin tidak pernah mengucapkan sepatah kata pun kepadaku sepanjang perjalanan. Dia...